Scientific Proceedings of Islamic and Complementary Medicine

PEDULI HERBAL: INNOVATIVE MARKETPLACE AND CONSULTATION APP FOR HERBAL MEDICINE BASED ON MACHINE LEARNING

2024-10-02T11:53:17+00:00

Herbal medicine is widely recognized and utilized among various populations, particularly within Muslim communities that adhere to the medicinal traditions of Prophet Muhammad SAW. Indonesia, with its rich biodiversity, stands out as a country with immense potential in the development and utilization of herbal medicines, housing over 2,850 identified medicinal plant species. Despite this potential, the effective use of herbal medicines is hindered by a lack of education and accessible information. This paper presents 'Peduli Herbal', an innovative marketplace and consultation application leveraging machine learning technology. The application aims to support the practice of herbal medicine by offering educational resources, safe and legal purchasing options, and scientific information to mitigate misconceptions surrounding herbal treatments. The 'Peduli Herbal' application features an integrated platform providing users with access to expert consultations, educational content, and a marketplace for purchasing verified herbal products. By utilizing machine learning, the application offers personalized recommendations and up-to-date scientific insights, ensuring that users receive reliable information. The implementation of this application is anticipated to enhance public interest in herbal medicine, bolster the local economy, and maximize the utilization of Indonesia's natural resources. Ultimately, 'Peduli Herbal' seeks to bridge the gap between traditional herbal practices and modern healthcare, promoting a holistic approach to health and wellness.

ABSTRAK

Obat herbal diakui dan digunakan secara luas di berbagai populasi, terutama di kalangan komunitas Muslim yang mematuhi tradisi pengobatan Nabi Muhammad SAW. Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya menonjol sebagai negara dengan potensi besar dalam pengembangan dan pemanfaatan obat herbal, dengan lebih dari 2.850 spesies tanaman obat yang telah diidentifikasi. Meskipun memiliki potensi ini, penggunaan efektif obat herbal terhambat oleh kurangnya pendidikan dan informasi yang dapat diakses. Makalah ini memperkenalkan 'Peduli Herbal', sebuah aplikasi pasar dan konsultasi inovatif yang memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin. Aplikasi ini bertujuan untuk mendukung praktik pengobatan herbal dengan menawarkan sumber daya pendidikan, opsi pembelian yang aman dan legal, serta informasi ilmiah untuk mengurangi kesalahpahaman tentang perawatan herbal. Aplikasi 'Peduli Herbal' menampilkan platform terintegrasi yang memberikan akses kepada pengguna untuk konsultasi ahli, konten edukasi, dan pasar untuk membeli produk herbal yang terverifikasi. Dengan memanfaatkan pembelajaran mesin, aplikasi ini menawarkan rekomendasi yang dipersonalisasi dan wawasan ilmiah terkini, memastikan pengguna menerima informasi yang andal. Implementasi aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap obat herbal, mendukung perekonomian lokal, dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia. Pada akhirnya, 'Peduli Herbal' bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara praktik herbal tradisional dan perawatan kesehatan modern, mempromosikan pendekatan holistik terhadap kesehatan dan kesejahteraan.

INOVASI NANO EKSTRAK BUAH APEL DALAM MENGURANGI KADAR KOLESTEROL

2024-10-02T11:58:35+00:00

The rate of hypercholesterolemia cases in Indonesia is still relatively high, with around 36 million Indonesians experiencing hypercholesterolemia. So curative efforts are needed to reduce the number of cases. One way is non-pharmacological by consuming apples. Apples contain a number of good components in them which can reduce cholesterol levels. It is hoped that the apple nanoparticle innovation can be a curative effort. The aim of writing this scientific work is to provide a clinical overview regarding the benefits of apples in reducing cholesterol levels. This scientific work uses a descriptive method with a qualitative approach. The data used in this scientific work are primary data and secondary data using the literature review method (article review). Based on existing clinical data, apples can reduce cholesterol levels. So to increase the effectiveness of apples, new innovations are needed, namely making products that can reduce cholesterol levels using nanoparticle-based apples.

ABSTRAK

Tingkat kasus hiperkolesterolemia di Indonesia masih terbilang tinggi, tercatat sekitar 36 juta penduduk Indonesia mengalami hiperkolesterolemia. Sehingga diperlukan upaya kuratif untuk menekan angka kasus ini. Salah satu caranya yaitu secara Non Farmakologi dengan mengonsumsi buah apel. Buah apel mengandung sejumlah komponen baik di dalamnya yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Inovasi nanopartikel buah apel diharapkan dapat menjadi upaya kuratif tersebut. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran berdasarkan klinik terkait dengan manfaat apel terhadap penurunan kadar kolesterol. Karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data-data yang digunakan pada karya ilmiah ini adalah data primer dan data sekunder dengan metode telaah pustaka (review artikel). Berdasarkan data klinik yang ada, apel mampu menurukan kadar kolesterol. Sehingga untuk meningkatkan efektivitas dari apel perlu adanya inovasi baru, yaitu membuat produk yang dapat menurunkan kadar kolesterol menggunakan apel berbasis nanopartikel.

MANFAAT BEKAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI

2024-10-03T06:07:35+00:00

The history of cupping was first known in world civilization since the founding of the Sumerian Kingdom, approximately 400 years BC. Cupping is a suction process that begins with cutting the skin and continues with removing blood from the surface of the skin that has been cut. Cupping is divided into two types, namely dry cupping and wet cupping; for dry cupping uses fire techniques or hand pumps to suck in cupping cups. Wet cupping makes incisions in the skin so that blood can come out when the cupping cup is pumped. The way cupping works as an anti-pain tool is due to the strong suction of the cupping tool, which prevents the nerve pathways that are useful for sending anti-pain signals from reaching the brain (gate control theory). Cupping is often considered a safe procedure, but cupping therapy has side effects that need to be considered, hence the need for professional experts in cupping therapy techniques. With this paper, it is hoped that the community can apply cupping therapy as a non-pharmacological treatment to reduce pain levels. Non-pharmacological treatment of cupping as a complementary treatment is an additional therapy and conventional treatment, so combining the two can increase healing. However, people need to pay attention to the side effects of cupping therapy so that cupping therapy can be effectively used. Nurses are expected to be able to master how to perform cupping therapy as well as its techniques.

ABSTRAK

Sejarah bekam pertama kali dikenal pada peradaban dunia sejak berdirinya Kerajaan Sumeria kurang lebih 400 tahun SM. Bekam ialah proses penghisapan yang diawali dengan menyayat kulit dan dilanjutkan dengan mengeluarkan darah dari permukaan kulit yang telah disayat. Bekam dibagi menjadi dua jenis yaitu bekam kering dan bekam basah, untuk bekam kering menggunakan teknik api atau pompa tangan untuk menyedot dalam cangkir bekam. Bekam basah menggunakan teknik membuat sayatan pada kulit agar darah dapat keluar pada saat cangkir bekam dipompa. Cara kerja bekam sebagai anti nyeri karena kuatnya isapan dari alat bekam, sehingga jalur saraf yang berguna untuk mengirimkan sinyal anti nyeri akan tidak sampai ke otak (gate control theory). Bekam seringkali dianggap sebagai prosedur yang aman, namun terapi bekam memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, maka dari itu perlunya tenaga ahli professional dalam melakukan teknik terapi bekam. Dengan adanya makalah ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan terapi bekam sebagai pengobatan non-farmakologis sebagai penuruna tingkat nyeri. Pengobatan non-farmkologis bekam sebagai pengobatan komplementer berfungsi sebagai terapi tambahan bersamaan dengan pengobatan konvensional, sehingga penggabungan keduanya dapat meningkatkan kesembuhan. Namun masyarakat perlu untuk memperhatikan efek samping dari terapi bekam, sehingga terapi bekam dapat efektif penggunaannya. Untuk perawat diharapkan dapat menguasai cara melakukan terapi bekam serta teknik strerilisasi dari instrument alat yang digunakan, untuk menghindari efek samping dari terapi bekam yang dilakukan.

CUPPING THERAPY IN COVID-19

2024-10-03T06:10:19+00:00

COVID-19 is a highly contagious respiratory disease caused by a coronavirus known as SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome-coronavirus-2). Covid-19 has a very high transmission rate. Covid-19 has different manifestations in each person, most people infected with this virus will experience mild to moderate respiratory illness and recover without requiring special treatment. There are many studies linking several treatments with the cure of COVID-19, either symptomatic treatment or causative treatment. One of the studies currently being developed is the effectiveness of cupping therapy on COVID-19. Cupping is an alternative medicine that uses vacuum cups placed over the skin to create negative pressure to produce suction. Medically, cupping therapy has been shown to have a positive impact on various diseases including migraine, CTS (Carpal Tunnel Syndrome), hypertension, rheumatoid arthritis, migraine, and others. Based on research, simply cupping therapy can cause an increase in blood flow so that it can lead to increased healing in several diseases. In addition, cupping also has antipyretic properties that can reduce fever symptoms in many diseases. Based on the explanation above, cupping therapy is effective as a complementary treatment in patients infected with COVID-19. Thus, this paper aims to determine the mechanism and effectiveness of cupping therapy against COVID-19.

ABSTRAK

COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang sangat menular disebabkan oleh coronavirus yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome-coronavirus-2). Covid-19 memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dengan manifestasi yang berbedabeda pada setiap orang., Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Ada banyak studi yang menghubungkan beberapa pengobatan dengan kesembuhan penyakit covid-19, baik pengobatan yang bersifat simptomatik atau pengobatan yang bersifat kausatif. Salah satu penelitian yang kini tengah dikembangkan adalah efektifitas terapi bekam pada penyakit covid-19. Bekam merupakan pengobatan alternatif yang menggunakan cangkir (vacuum cups) yang diletakkan di atas kulit untuk menciptakan tekanan negatif sehingga menghasilkan hisapan. Secara medis terapi bekam telah terbukti memiliki dampak yang positif pada berbagai penyakit yang diantaranya migrain, CTS (Carpal Tunnel Syndrome), hipertensi, rheumatoid arthritis, migrain, dan lain-lain. Bekam dapat menyebabkan peningkatan aliran darah sehingga dapat menyebabkan peningkatan penyembuhan pada beberapa penyakit. (diganti dengan mekanisme belam pada covid-19) Berdasarkan penjelasan di atas, terapi bekam efektif sebagai pengobatan komplementer pada pasien yeng terinveksi covid-19. Dengan demikian, penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme dan efektifitas terapi bekam terhadap covid-19.

MANFAAT MADU TERHADAP IMUNITAS TUBUH DALAM PERSPEKTIF PENGOBATAN ISLAM

2024-10-08T04:53:05+00:00

In Islamic medicine, honey is considered to have immunity benefits. Some conclusions that can be drawn from Islamic teachings and related traditions are: In QS. In QS. An-Nahl verse 69, it can be understood that honey is considered a medicine that has healing properties for humans. Prophet Muhammad (SAW) mentioned that “There is a cure for every disease in honey” (HR. Bukhari). Islam teaches a holistic approach to health, including physical, mental, and spiritual aspects. In this regard, honey can be considered part of a healthy lifestyle that aligns with Islamic principles. Honey is high in nutrients, antioxidants, and antimicrobial substances that can help boost the immune system. Regular consumption of honey is believed to help protect the body from various diseases, such as phenolic antioxidants that have high active power and can increase the body's resistance to oxidative stress. honey is also an immunomodulator that can increase immunity against bacterial and viral infections.

ABSTRAK

Dalam perspektif pengobatan Islam, madu dianggap memiliki manfaat terhadap imunitas tubuh. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari ajaran Islam dan hadis-hadis terkait adalah: Dalam QS. An-Nahl ayat 69 dapat diambil pemahaman bahwa madu dianggap sebagai obat yang memiliki sifat penyembuhan bagi manusia. Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa "Ada obat pada setiap penyakit dalam madu" (HR. Bukhari). Islam mengajarkan pendekatan holistik terhadap kesehatan, yang mencakup baik aspek fisik, mental, maupun spiritual. Dalam hal ini, madu dapat dianggap sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Madu mengandung nutrisi, antioksidan yang tinggi, dan zat antimikroba yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi madu secara teratur diyakini dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit, seperti antioksidan fenolat yang memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress). madu juga merupakan imunomodulator yang dapat menaikan imunitas terhadap infeksi bakteri dan virus.

HUBUNGAN SAINS DENGAN HADITS PADA BEKAM (HIJAMAH)

2024-10-08T12:05:00+00:00

Traditional cupping treatment has a history that can be traced back to the time of the Prophet. However, this method, which originated in West Asia and China, has evolved over time using increasingly sophisticated tools to ease the process. This is a major contribution to the history of the health world. Cupping therapy is still in demand by the public, especially as an alternative to overcome various health problems, such as hypertension, even though the medical field continues to develop. Cupping therapy is still a desirable option for most people, although many people still seek conventional medicine. Traditional healthcare (Yankestrad) has its place, and many people in Indonesia use it. Those seeking alternative medicine continue to choose cupping therapy because of its confidence, cost, reaction to chemical drugs, and perceived cure rate. Cupping therapy is also accepted in Islam, as the Prophet explained its benefits. This reinforces many people's belief that cupping is a blessed treatment. Although further research is needed to support medical claims that cupping offers health benefits, testimonials, and historical support provide a strong basis for recommending cupping therapy. Lastly, cupping therapy represents a valuable heritage from the ancestors, continues to evolve over time, and is an important part of the diversity of treatment methods.

ABSTRAK

Pengobatan bekam tradisional memiliki sejarah yang dapat dilacak kembali hingga zaman Rasulullah Saw. Namun, metode ini, yang berasal dari Asia Barat dan Cina, telah berkembang seiring waktu menggunakan alat-alat yang semakin canggih untuk memudahkan prosesnya. Ini merupakan kontribusi besar dalam sejarah dunia kesehatan. Terapi bekam masih diminati oleh masyarakat, terutama sebagai alternatif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, meskipun bidang medis terus berkembang. Terapi bekam masih menjadi pilihan yang diminati oleh sebagian besar orang, meskipun banyak masyarakat masih mencari pengobatan konvensional. Pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad) memiliki tempatnya sendiri, dan banyak orang di Indonesia menggunakannya. Mereka yang mencari alternatif pengobatan terus memilih terapi bekam karena keyakinan, biaya, reaksi terhadap obat kimia, dan tingkat kesembuhan yang dirasakan. Dalam agama Islam, terapi bekam juga diterima, karena Rasulullah Saw menjelaskan manfaatnya. Ini memperkuat keyakinan banyak orang bahwa bekam adalah pengobatan yang diberkahi. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung klaim medis bahwa bekam menawarkan manfaat kesehatan, testimonial dan dukungan historis memberikan dasar yang kuat untuk merekomendasikan terapi bekam sebagai opsi pilihan kesehatan. Terakhir, terapi bekam menggambarkan warisan berharga dari nenek moyang, terus berkembang seiring waktu, dan menjadi bagian penting dari keberagaman metode pengobatan yang tersedia bagi masyarakat.

BEKAM DAN DIABETES

2024-10-08T12:07:03+00:00

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease whose prevalence rate is increasing globally. Conventional treatment remains the main option, but interest in complementary therapies such as cupping has been gaining attention in recent years. This literature review aims to explore the relationship between cupping practice and diabetes management. Some evidence suggests the potential of cupping as a complementary therapy in diabetes management, but further research is needed to confirm the effectiveness and mechanism of this cupping therapy. Cupping can be considered as an adjunctive therapy, not as a substitute for conventional diabetes care and should be performed under appropriate medical supervision.

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang angka prevalensinya secara global semakin meningkat. Pengobatan konvensional tetap menjadi pilihan utama, namun minat terhadap terapi komplementer seperti bekam mulai diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara praktik bekam dengan manajemen diabetes. Beberapa bukti menunjukkan potensi bekam sebagai terapi komplementer dalam manajemen diabetes, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan mekanisme dari terapi bekam ini. Bekam dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan, bukan sebagai pengganti untuk perawatan diabetes konvensional dan harus dilakukan dibawah pengawasan medis yang tepat.

PEMBUATAN TEH HERBAL DENGAN BAHAN BAKU DAUN MURBEI (Morus alba L)

2024-10-15T02:38:20+00:00

The preparation of tea from mulberry leaves involves transforming fresh leaves from the mulberry plant (Morus alba) into a health-promoting herbal tea. This procedure consists of several key steps: harvesting fresh leaves, washing them thoroughly, drying, grinding, sieving, and finally packaging. Each step is designed to preserve the beneficial properties of the mulberry leaves and ensure the production of high-quality tea. The final product contains flavonoids and antioxidants, which can aid in lowering blood sugar levels and maintaining balanced cholesterol. Mulberry leaf tea ultimately serves as a natural herbal beverage that can be prepared and consumed

ABSTRAK

Pembuatan teh berbahan baku daun murbei merupakan proses pengolahan daun segar dari tanaman murbei (Morus alba) untuk dijadikan teh herbal yang bermanfaat untuk kesehatan. Proses ini melibatkan beberapa tahapan penting, yaitu pemetikan daun segar, pencucian, pengeringan, penggilingan, pengayakan, dan pengemasan. Setiap tahap bertujuan untuk mempertahankan kandungan daun murbei dan menghasilkan teh yang berkualitas. Daun yang diolah menghasilkan teh dengan kandungan flavonoid dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan kadar gula darah dan menjaga kolesterol tetap seimbang. Hasil akhirnya adalah teh daun murbei yang dapat diseduh dan diminum sebagai minuman herbal alami.

PERAN BEKAM PADA TITIK AZH-ZAHR DALAM KEBERHASILAN PROSES RELAKTASI PADA IBU MENYUSUI

2024-10-15T05:43:41+00:00

The World Health Organization (WHO) and the Indonesian government have supported breastfeeding for 2 years. However, in the course of breastfeeding, there are several causes that make the breastfeeding process stop and make the baby not get enough nutrition, increasing the risk of stunting. With the increasing public awareness about breastfeeding and the incessant prevention of stunting, mothers who have stopped or not breastfeeding want to return to breastfeeding their babies in the process of relactation. The main factors that influence the success of relactation are strong motivation from the mother and breastfeeding stimulation. Cupping, which is now one of the traditional health services developed in Indonesia, is an order of the Prophet and is included in the best treatment methods. Cupping at the azh-zhahr point in the back area will stimulate the breast glands through the hypothalamus-pituitary-oxytocin pathway in the secretion and production of breast milk. Cupping on the 4 azh-zhahr points in the waist area will stimulate sympathetic nerves that suppress estrogen secretion which inhibits prolactin secretion in milk production. Cupping in general will stimulate the release of beta endorphin which suppresses stress reactions due to anxiety experienced by mothers in the relactation process so that it will create a sense of confidence to return to breastfeeding. Thus it is expected that cupping at the point of azh-zhahr can play an important role in the success of the relactation process in breastfeeding mothers.

ABSTRAK

World Health Organization (WHO) dan pemerintah Indonesia telah mendukung menyusui selama 2 tahun. Namun dalam perjalanan menyusui, terdapat beberapa penyebab yang membuat proses menyusui terhenti dan menjadikan bayi tidak mendapatkan gizi yang cukup sehingga meningkatkan resiko stunting. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang menyusui dan gencarnya pencegahan stunting, ibu yang sempat terhenti atau tidak menyusui ingin kembali menyusui bayinya dalam proses relaktasi. Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan relaktasi ini adalah motivasi kuat dari ibu dan stimulasi menyusui. Bekam yang kini menjadi salah satu pelayanan kesehatan tradisional yang berkembang di Indonesia, merupakan perintah Rasulullah dan termasuk dalam metode pengobatan terbaik. Bekam pada titik azh-zhahr di area punggung akan menstimulasi kelenjar payudara melalui jalur hipotalamus-hipofisis-oksitosin dalam pengeluaran dan produksi ASI. Pembekaman pada 4 titik azh-zhahr di area pinggang akan menstimulasi saraf simpatetis yang menekan sekresi estrogen yang menghambat sekresi prolaktin dalam produksi ASI. Bekam secara umum akan merangsang pelepasan beta endorphin yang menekan reaksi stress akibat kecemasan yang dialami ibu dalam proses relaktasi sehingga akan menimbulkan rasa kepercayaan diri untuk kembali menyusui. Dengan demikian diharapkan bekam pada titik azh-zhahr dapat berperan penting dalam keberhasilan proses relaktasi pada ibu menyusui.

SOSIALISASI TENTANG INVESTASI KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DENGAN BUDIDAYA TANAMAN DI PEKARANGAN RUMAH DESA TUTUL

2024-10-15T07:26:11+00:00

This research focuses on efforts to prevent stunting in Tutul Village, Balung District, through an educational program and food cultivation using recycled materials. The program educates the community on the importance of utilizing waste materials as planting media and developing home vegetable gardens to improve nutrition and prevent stunting. The methods used include workshops on stunting and prevention steps through the 4M+1B concept: Prevent, Change, Implement, Maintain, and Cultivate Vegetables. The results show increased awareness and skills among community members in utilizing local resources and practicing sustainable gardening. The program also successfully increased community access to adequate nutrition, which positively impacts reducing the risk of stunting. Thus, this program contributes to efforts to improve the quality of life of children in Tutul Village.

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada upaya pencegahan stunting di Desa Tutul, Kecamatan Balung, melalui program edukasi dan budidaya bahan pangan dengan memanfaatkan barang bekas. Program ini mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan barang bekas untuk media tanam dan pengembangan kebun sayur di rumah sebagai upaya peningkatan gizi dan pencegahan stunting. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan tentang stunting dan langkah-langkah pencegahan melalui konsep 4M+1B: Mencegah, Merubah, Melaksanakan, Merawat, dan Budidayakan Sayur-Sayuran. Hasilnya menunjukkan peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal dan melakukan budidaya yang berkelanjutan. Program ini juga berhasil meningkatkan akses masyarakat terhadap nutrisi yang cukup, yang berdampak positif pada penurunan risiko stunting. Dengan demikian, program ini berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Desa Tutul

GUIDANCE PROGRAM FOR PREVENTION AND MANAGEMENT OF MUSCULOSKELETAL COMPLAINTS FOR TEACHERS AT MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 PALEMBANG

2024-10-21T03:08:32+00:00

The most common musculoskeletal complaint experienced by workers is low back pain (LBP) due to prolonged sitting duration and inappropriate work posture. There is a need for educational efforts regarding stretching movements that teachers can do between teaching or before and after work. Knowledge about this has been widely spread on social media, but to be more applicable, it is necessary to have a guide in the form of a checklist that teachers can do independently. The general purpose of this activity is to analyze musculoskeletal complaints that occur in high school teachers and then make preventive efforts such as counseling and assistance in the form of demonstration of stretching movements that can prevent low back pain and movements that can help increase back muscle strength so that back pain can be reduced.