HUBUNGAN SAINS DENGAN HADITS PADA BEKAM (HIJAMAH)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Dinda Fadiya Qurota Aini
Widiansa Oktavia
Wahyudi Widada

Abstract

Traditional cupping treatment has a history that can be traced back to the time of the Prophet. However, this method, which originated in West Asia and China, has evolved over time using increasingly sophisticated tools to ease the process. This is a major contribution to the history of the health world. Cupping therapy is still in demand by the public, especially as an alternative to overcome various health problems, such as hypertension, even though the medical field continues to develop. Cupping therapy is still a desirable option for most people, although many people still seek conventional medicine. Traditional healthcare (Yankestrad) has its place, and many people in Indonesia use it. Those seeking alternative medicine continue to choose cupping therapy because of its confidence, cost, reaction to chemical drugs, and perceived cure rate. Cupping therapy is also accepted in Islam, as the Prophet explained its benefits. This reinforces many people's belief that cupping is a blessed treatment. Although further research is needed to support medical claims that cupping offers health benefits, testimonials, and historical support provide a strong basis for recommending cupping therapy. Lastly, cupping therapy represents a valuable heritage from the ancestors, continues to evolve over time, and is an important part of the diversity of treatment methods.


ABSTRAK


Pengobatan bekam tradisional memiliki sejarah yang dapat dilacak kembali hingga zaman Rasulullah Saw. Namun, metode ini, yang berasal dari Asia Barat dan Cina, telah berkembang seiring waktu menggunakan alat-alat yang semakin canggih untuk memudahkan prosesnya. Ini merupakan kontribusi besar dalam sejarah dunia kesehatan. Terapi bekam masih diminati oleh masyarakat, terutama sebagai alternatif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, meskipun bidang medis terus berkembang. Terapi bekam masih menjadi pilihan yang diminati oleh sebagian besar orang, meskipun banyak masyarakat masih mencari pengobatan konvensional. Pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad) memiliki tempatnya sendiri, dan banyak orang di Indonesia menggunakannya. Mereka yang mencari alternatif pengobatan terus memilih terapi bekam karena keyakinan, biaya, reaksi terhadap obat kimia, dan tingkat kesembuhan yang dirasakan. Dalam agama Islam, terapi bekam juga diterima, karena Rasulullah Saw menjelaskan manfaatnya. Ini memperkuat keyakinan banyak orang bahwa bekam adalah pengobatan yang diberkahi. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung klaim medis bahwa bekam menawarkan manfaat kesehatan, testimonial dan dukungan historis memberikan dasar yang kuat untuk merekomendasikan terapi bekam sebagai opsi pilihan kesehatan. Terakhir, terapi bekam menggambarkan warisan berharga dari nenek moyang, terus berkembang seiring waktu, dan menjadi bagian penting dari keberagaman metode pengobatan yang tersedia bagi masyarakat.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Fadiya Qurota Aini, D. ., Oktavia, W. ., & Widada, W. (2024). HUBUNGAN SAINS DENGAN HADITS PADA BEKAM (HIJAMAH). Scientific Proceedings of Islamic and Complementary Medicine, 2(1), 44–50. https://doi.org/10.55116/SPICM.V2I1.24