MANFAAT BEKAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
The history of cupping was first known in world civilization since the founding of the Sumerian Kingdom, approximately 400 years BC. Cupping is a suction process that begins with cutting the skin and continues with removing blood from the surface of the skin that has been cut. Cupping is divided into two types, namely dry cupping and wet cupping; for dry cupping uses fire techniques or hand pumps to suck in cupping cups. Wet cupping makes incisions in the skin so that blood can come out when the cupping cup is pumped. The way cupping works as an anti-pain tool is due to the strong suction of the cupping tool, which prevents the nerve pathways that are useful for sending anti-pain signals from reaching the brain (gate control theory). Cupping is often considered a safe procedure, but cupping therapy has side effects that need to be considered, hence the need for professional experts in cupping therapy techniques. With this paper, it is hoped that the community can apply cupping therapy as a non-pharmacological treatment to reduce pain levels. Non-pharmacological treatment of cupping as a complementary treatment is an additional therapy and conventional treatment, so combining the two can increase healing. However, people need to pay attention to the side effects of cupping therapy so that cupping therapy can be effectively used. Nurses are expected to be able to master how to perform cupping therapy as well as its techniques.
ABSTRAK
Sejarah bekam pertama kali dikenal pada peradaban dunia sejak berdirinya Kerajaan Sumeria kurang lebih 400 tahun SM. Bekam ialah proses penghisapan yang diawali dengan menyayat kulit dan dilanjutkan dengan mengeluarkan darah dari permukaan kulit yang telah disayat. Bekam dibagi menjadi dua jenis yaitu bekam kering dan bekam basah, untuk bekam kering menggunakan teknik api atau pompa tangan untuk menyedot dalam cangkir bekam. Bekam basah menggunakan teknik membuat sayatan pada kulit agar darah dapat keluar pada saat cangkir bekam dipompa. Cara kerja bekam sebagai anti nyeri karena kuatnya isapan dari alat bekam, sehingga jalur saraf yang berguna untuk mengirimkan sinyal anti nyeri akan tidak sampai ke otak (gate control theory). Bekam seringkali dianggap sebagai prosedur yang aman, namun terapi bekam memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, maka dari itu perlunya tenaga ahli professional dalam melakukan teknik terapi bekam. Dengan adanya makalah ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan terapi bekam sebagai pengobatan non-farmakologis sebagai penuruna tingkat nyeri. Pengobatan non-farmkologis bekam sebagai pengobatan komplementer berfungsi sebagai terapi tambahan bersamaan dengan pengobatan konvensional, sehingga penggabungan keduanya dapat meningkatkan kesembuhan. Namun masyarakat perlu untuk memperhatikan efek samping dari terapi bekam, sehingga terapi bekam dapat efektif penggunaannya. Untuk perawat diharapkan dapat menguasai cara melakukan terapi bekam serta teknik strerilisasi dari instrument alat yang digunakan, untuk menghindari efek samping dari terapi bekam yang dilakukan.